بسم الله الرحمن
الرحيم
Cinta kepada Allah itu indah,
bahkan itulah keindahan yang paling diinginkan oleh hati dan jiwa manusia.
Lebih dari itu, hati manusia tidak mungkin merasa bahagia, tenang dan damai
jika hati itu tidak mengenal, mencintai dan menghambakan diri kepada
Allah semata.
Imam Ibnul Qayyim berkata: “Tidak ada kebahagiaan,
kelezatan, kenikmatan, dan kebaikan bagi hati manusia kecuali (setelah) dia
menjadikan Allah (sebagai) sembahannya satu-satunya, puncak dari tujuannya dan
Zat yang paling dicintainya melebihi segala sesuatu (yang ada di dunia ini)”.
Allah menggambarkan agungnya keindahan ini yang
menghiasi hati hamba-hamba-Nya yang beriman dengan iman yang sempurna, yaitu
para Shahabat , Dia berfirman:
{وَلَكِنَّ
اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْأِيمَانَ
وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ
إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ}
“Tetapi Allah menjadikan kamu sekalian (wahai para sahabat)
cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah (seperti perhiasan) dalam
hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan perbuatan
maksiat. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus” (QS
al-Hujuraat:7).